About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

21 January 2009

Pizza Marzano


Berawal ketika saya dan suami hang out ke Senayan City untuk pertama kalinya.
Suami melihat logo Pizza Marzano di suatu sudut dan teringat promosi seorang teman akan kelezatan sang pizza tersebut. Tapi, karena sibuk mondar mandir ga jelas menyusuri Sency, akhirnya kami ga jadi dine in di Pizza Marzano itu. Kami malah nyantap ice cream Gelatto… hihi,ga jelas banget.


Karena sang pizza selalu terngiang2 di telinga dan menghantui mimpi2 malam kami, dan karena bertepatan dengan kedatangan Eyang nya Nabila, saya memutuskan HARUS menyantap Pizza Marzano malam kemarin.
Dengan memanfaatkan jaringan kantor, jari2 mulai nge-browse everything bout Pizza Marzano dari om Google. Karena saya males dengan kemacetan Jakarta, diputuskan pula pizza nya delivery ajah, jd search menu nya lewat internet.
Orang2 dunia maya menobatkan Trilogy Pizza sebagai d most favourite pizza. Begitu pula dengan saran dari seorang teman. Sang teman juga menyarankan Chicago Pizza yang rasanya tak kalah maknyusss.


Setelah sampai di rumah, suami langsung telp ke Pizza Marzano Menteng yang notabene paling dekat dari rumah. Tapi ternyata sang perusahaan pizza tak menyediakan jasa layan antar (delivery service). Sedihhhh.. Tapi cerita tak berakhir disini. Sang operator menginformasikan bahwa ada pihak ketiga yang bisa menyediakan jasa layan antar, dan dia memberikan nomor hotline nya pada suami.
Setelah menghubungi nomor itu dan memesan pizza yang kami inginkan, kami dimohon menunggu 1 jam. Okeeee…untung blon terlalu lapar. Kami memesan Trilogy Pizza dan Chicago Pizza (thanx arzminoru atas rekomendasinya).
Satu jam TENGGGGG si tukang antar datang. Tepat waktu banget walo agak2 nyasar awalnya. Kami dikasih bonus 3 botol Joytea,katanya promo dari perusahaan layan antar tsb. (Kisah mengenai perusahaan layan antar akan diceritakan pada post selanjutnya).


Saya segera membuka kardus pizza tsb krn sudah teramat sangat tidak sabar. Dan…… jerengjengjeng…. WOWWWWW… penampilan fisik meyakinkan, topping nya terdiri dari bahan2 impor yang jarang dilihat dan ditemui di Indonesia. Kami yang sangat penasaran akan rasanya malah tidak langsung menyantap, tapi sibuk menelaah topping pizza. Ini daun apa ya namanya?trus yg bubuk ini apa ya?ko bentuknya kaya ****** ya? Yaelahhhh…


Setelah puas mengomentari topping pizza, kami langsung menyantap nya.


First bite……. WAAAWWWWWWW…. So Italiano… original bgt, ga kaya Pizza *** yang rasanya dah di-modif dgn lidah Indonesia. Senyum mengembang di bibir merah,hihihihi. Yahhh,saya memang terkenal terlalu ekspresif kalo sedang menikmati makanan yang laziz.


Ga nyesel deh, dengan harga segitu kita bisa merasakan sensasi Pizza yang sooooooo Italiano… Lazissoo…. Harganya mang lebih mahal daripada Pizza ***, tapi perbedaan rasanya yang bedanya selangit itu lohhhhh, bikin kita rido untuk mengeluarkan uang lebih. (asal ga sering2 gpp kali yeee..).

*maap beribu maap lupa poto-in pizza nya. Jadi poto diatas cuma kardus nya aja dewwww*

5 komentar:

Anonymous said...

gw makan minggu kemaren ama temen2...

makan di mentengnya..

pesen trilogy, baked mushroom, garlic bread, ama minumnya blackcurrant tea yang REFILL hihihihihi

garlic breadnya enak, ga kaya garlic bread biasa, dengan melted cheese di atasnya...

baked mushroomnya rasanya aneh... bau/amis, tapi kayaknya itu pure italian taste deh, gw aja kali yang nggak kebiasa

trilogy nya seperti pizza dan lalapan. abis ada daun2 hijau di atasnya.
yang toppingnya daging2an enak walopun rasanya menurut gw pasaran, sedangkan yang toppingnya ikan yg paling enak...

gw pesen lagi satu buat adek gw di rumah, yang saos nya bukan tomato based tapi cream based (kata mbak2 nya yang ramah dan ke cantik arab2an, hihi)
yang itu yang paling enak menurut gw...

yang paling gw seneng adalah, kita dikasih voucher diskon 20% dua lembar!!!

ga tau kenapa, tau2 diaksih,

mungkin karena ketika supervisornya nanya komentar tentang pizza nya, temen gw ngemeng "mbak, mas ini (nunjuk ke gw) blog nya banyak yang baca (lebai banget kan), nanti ditulis di blognya bla bla..." hihihihih

Lita said...

xixixixi... tmn lo keren bgt...kocak!!!
Mempan ga ya kl gw pake cara yg sama biar dpt voucher?

Kl kmrn gw dpt vouchernya paket dine-in gitu, cukup bayar 20.000 dapet menu kumplit. Tapi blon dipake sih..

Kl yang pizza ber-saos cream based tu yang apaan ya? penasaran...
baked mushroom nya enak ga?

Jessti said...

hahaha..

ko aku ga suka yah pizza marzano..
pizzanya tipis, jadi ga kenyang..
trus waktu itu aku pesen yg pake salmon..
dan rasanya salmonnya masih mentah gitu, bau amis..huhuhu..

kayanya salah pilih menu..

Lita said...

kl ak suka yg model2 thin pizza gitu jezzz...
ak juga pesan yg ada salmonx,tp ak ko suka ya jezz..
Kayanya salmon walo dimasak lama tetep bau amis yah. Kl aku masak bubur buat nabila tu,walo ampe mateeeeeeeeeeeng bgt,masih bau amis.
Loh,ni ko malah ngomongin salmon.. OOT.

*Jezz,tar kl aldrey ke jkt,kita janjian ke Pizza Marzano yuks,kasian tu orang Jambi jarang makan pizza skrg..xixixi*

Anonymous said...

i love pizza marzano

Post a Comment